Debat Pilwako Jambi 2024: Calon Wakil Wali Kota Tertangkap Asyik Bermain Handphone, Langgar Tata Tertib?

JAMBI, JAMBIKORAN.COM - Calon Wali Kota Jambi periode 2024-2029 nomor urut 2, H Abdul Rahman (HAR) mempertanyakan soal program Rp100 juta per RT milik Calon Walikota Jambi nomor urut 1, Maulana. Pada debat perdana, Minggu (3/11) malam tadi, salah satu program visi dan misi Maulana, terdapat bantuan Rp 100 juta per RT di Kota Jambi. HAR menanyakan, apakah bantuan tersebut dalam bentuk uang, atau dalam bentuk program, serta bagaimana pengawasannya ketika bantuan itu telah dikucurkan. Maulana menjawab, ada 1.652 RT di Kota Jambi. RT akan mendapatkan bantuan, dalam bentuk empat program. Pertama infrastruktur dan lingkungan, ke dua bantuan untuk masyarakat miskin. Ketiga, penguatan kelembagaan, serta pembangunan serta peningkatan fasilitas umum di RT tersebut. "Ini akan kita ambil dari APBD. Pembangunan yang merata harus diwujudkan," jawab Maulana, dengan luas. "Ini tergantung komitmen kita bersama, dan masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan itu. Kita ingin pembangunan yangvinklusif, merata, dan dinikmati oleh seluruh masyarakat Kota Jambi," katanya. Untuk melaksanakan itu, yang terpenting juga adalah adanya payung hukum. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga program tersebut terlaksana secara keseluruhan. (*)Debat Pilwako Jambi 2024: Calon Wakil Wali Kota Tertangkap Asyik Bermain Handphone, Langgar Tata Tertib?

Barisbaru.com –  Debat publik pertama Pemilihan Wali Kota Jambi 2024 antara pasangan calon Maulana-Diza dan HAR-Guntur berlangsung pada hari Minggu, dipandu oleh moderator yang ditunjuk resmi oleh KPU Kota Jambi.

Debat ini menjadi sorotan setelah salah satu calon wakil wali kota, Guntur dari pasangan nomor urut 2 (HAR-Guntur), tertangkap kamera tengah asyik bermain handphone saat debat berlangsung.

Tindakan ini pun menimbulkan pertanyaan dan menjadi bahan perbincangan di kalangan publik serta media.

Debat tersebut mengangkat tema besar mengenai “Penyelesaian Permasalahan Keamanan, Ketertiban Umum dalam Memberikan Jaminan Hukum untuk Peningkatan Ekonomi Kota Jambi.”

Sementara Sub tema yang dibahas meliputi sejumlah isu krusial, mulai dari indeks kemiskinan dan pengangguran, pengembangan UMKM, hingga penegakan hukum serta ketertiban umum.

Sejumlah tata tertib sebenarnya telah ditetapkan untuk menjaga ketertiban jalannya debat.

Beberapa aturan penting mencakup larangan terhadap tamu undangan untuk melakukan intimidasi, larangan membawa bahan kampanye, serta kewajiban menjaga ketenangan.

Dalam poin kelima, disebutkan bahwa alat komunikasi seperti handphone harus dalam kondisi hening dan tidak boleh diaktifkan saat debat, apalagi digunakan secara aktif.

Namun, di beberapa momen, Guntur tampak tidak mengindahkan aturan ini.

Tindakannya yang menggunakan gawai di tengah debat dinilai tidak hanya melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan, tetapi juga dianggap tidak menghargai suasana formal dan tata tertib debat.

Ini mengundang berbagai reaksi dari kalangan masyarakat, terutama karena debat publik merupakan ajang untuk menunjukkan visi, misi, dan program kerja dari para calon demi kemajuan Kota Jambi.

“Dalam debat ini, kami berharap calon dapat menunjukkan komitmen dan fokus penuh pada pembahasan visi misi untuk Jambi yang lebih baik,” ungkap salah masyarakat yang menyaksikan debat secara virtual.

Sementara itu, pasangan Maulana-Diza memanfaatkan waktu debat dengan fokus pada pemaparan program-program unggulan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, dukungan bagi UMKM, serta peningkatan konektivitas demi mendorong ekonomi kota.

Pasangan ini juga menyampaikan beberapa gagasan untuk menurunkan indeks kriminalitas dan menjaga ketertiban umum, sejalan dengan tema debat yang telah ditetapkan.

Sebaliknya, pasangan HAR-Guntur juga memaparkan visi untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum di Kota Jambi, serta strategi mereka dalam hal penegakan peraturan daerah untuk menciptakan suasana aman bagi masyarakat.

Namun, momen ketika Guntur terlihat bermain handphone membuat publik mempertanyakan keseriusannya dalam mengikuti debat.

KPU Kota Jambi diharapkan untuk menegakkan kembali aturan bagi para kandidat dan tamu undangan dalam agenda debat berikutnya.

Ini guna memastikan bahwa suasana kondusif tetap terjaga dan fokus debat tidak teralihkan oleh tindakan-tindakan yang kurang sesuai.(*)