BARISBARU.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi tengah menyiapkan tiga skema baru operasional batu bara di Jambi.
Pada Senin (18/2/2024), Pemprov Jambi bersama forkompimda Provinsi Jambi melakukan rapat membahas hal ini.
Karo Perekonomian Setda Provinsi Jambi, Johansyah, menjelaskan tentang skema perencanaan operasional batubara dengan optimalisasi jalur sungai setelah rapat Forkompimda.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 1 tahun 2024.
“Ingub Nomor 1 telah menggariskan bahwa angkutan batubara harus memanfaatkan jalur sungai seoptimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa hanya 1 atau 2 perusahaan yang memiliki tambang yang berlokasi dekat sungai. Sementara perusahaan lainnya yang berdekatan dengan jalur sungai harus menggunakan jalan umum,” kata Johansyah, Senin, 19 Februari 2024.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Johansyah memaparkan tiga skema rencana penggunaan jalur sungai, yang melibatkan optimalisasi lima pelabuhan.
“Kami akan membatasi jumlah kendaraan yang melewati jalur tersebut. Kami akan memasang stiker pada kendaraan untuk memudahkan pemantauan dan pengalihan kendaraan ke pelabuhan yang dituju,” ujar Johansyah.
Johansyah menjelaskan skema kedua, di mana Sungai Gelam dan Sungai Bahar akan dimanfaatkan dengan melepas sekitar 750 kendaraan yang akan melewati pelabuhan di Talang Duku dan Niaso.
Selanjutnya, truk batubara dari daerah Bungo dan Tebo akan dilepas ke Pelabuhan Dagang, dengan jumlah kendaraan sekitar 400.
“Bagi truk yang menuju Padang, mereka harus mematuhi peraturan yang berlaku sesuai dengan Instruksi Gubernur,” tambahnya.
Johansyah juga mengungkapkan bahwa dalam ketiga skema tersebut, aparat hingga Satpol PP akan dilibatkan dalam Satgaswas Gakum.
Yang menarik, tanggung jawab angkutan batubara akan dilimpahkan kepada Bupati yang dilintasi oleh truk-truk batubara. (*)