Jambi – Festival Batanghari 2024 telah resmi dimulai. Event ini akan dimeriahkan dengan beragam kegiatan, salah satunya Parade Kapal Hias di Sungai Batanghari. Parade Kapal hias dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu, 6 Juli 2024 mulai dari pukul 07.00 pagi di kawasan RTH Putri Pinang Masak, kawasan Pasar Kota Jambi.
Parade Kapal Hias akan diikuti 33 kapal yang terdiri dari Kapal Hias yang berasal dari 6 Kabupaten, 1 Kapal Hias dari Bank Jambi, 16 Kapal Hias OPD Pemerintah Provinsi Jambi dan 10 Kapal Hias kearifan lokal dari ketek-ketek masyarakat.
Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Erwin Efendi mengatakan, dalam pelaksanaan Parade Kapal Hias ini tidak diberlakukan syarat tertentu. Para peserta dipersilahkan memilih dan menentukan tema kapal hiasnya. Hanya saja, masih dalam rangka mengangkat kearifan lokal dari Sungai Batanghari itu sendiri.
“Kita tidak menggunakan syarat khusus ya karena sifatnya parade, jadi kita memberikan tema kepada mereka untuk Kearifan Lokal masing-masing. Jadi seperti misalnya Kabupaten Batanghari dia mengangkat apa, misalnya ikan Tapa, begitu juga Merangin dia mau mengangkat kearifan lokal apa. Misalnya lagi di Muaro Jambi ada juga terkenal dengan ikan Patin atau ikan Gabus. Jadi kita serahkan ke masing-masing, Kami tidak membatasi harus kepada satu tema saja. Jadi kita mengangkat kearifan lokal sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Selanjutnya juga dengan OPD tetap kita menyerahkan kepada kearifan lokal masing-masing. Tetapi kan tema besar kita ini Sungai Batanghari, maka kalau bisa mengangkat tentang hasil-hasil dari kekayaan Sungai Batanghari,” jelas Erwin Efendi.
“Kalau sekarang ini sifatnya Parade maka tidak dilombakan, namun kedepan kalau Kita ada anggaran maka akan kita lombakan betul sebesar-besarnya,” sambung Erwin.
Parade Kapal Hias pada event Festival Batanghari ini sendiri bertujuan mengajak masyarakat untuk menjaga Sungai Batanghari yang merupakan Primadona masyarakat Provinsi Jambi. Parade Kapal Hias tidak hanya bicara tentang hasanah budaya, tetapi juga memiliki misi menjaga lingkungan hidup Sungai Batanghari itu sendiri.
“Sungai Batanghari itukan merupakan Primadona kita, dari zaman dahulu Sungai Batanghari ini menjadi andalan daripada masyarakat kita. Untuk menjadi tranportasi, untuk mencari ekonomi, juga untuk sumber daya manusia, apalagi pada potensi-potensi yang ada di Sungai Batanghari, itu kita angkat. Kita ingin bagaimana supaya kita betul-betul ingin menjaga kelestarian Sungai Batanghari itu sendiri. Jadi kita ingin bukan semata-mata mengangkat budaya saja, tetapi juga mengangkat lingkungan hidup,” pungkas Erwin.
Erwin berharap masyarakat dapat menyaksikan dan turut memeriahkan Parade Kapal Hias ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap budaya masyarakat Jambi dan menjaga kelestarian Sungai Batanghari.