Rumah kayu beratap daun nipah milik Afandi tersebut sebelumnya viral karena kondisinya rapuh dan lokasinya yang berisiko terdampak banjir. “Kami prihatin melihat kondisi ini. Segera kita perbaiki rumah ini dan pindahkan ke lokasi yang lebih aman. Masyarakat diharap bergotong royong membantu proses transfer,” tegas Bupati Anwar Sadat di lokasi.
Bantuan tersebut bersumber dari dana BAZNAS Tanjab Barat, sebagai upaya menyelamatkan keluarga Afandi dari ancaman bencana. Sebelumnya, keluarga Afandi telah menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) bulanan dari Pemkab Tanjab Barat untuk kebutuhan pangan. Namun, kali ini bantuan difokuskan pada pemulihan perumahan.
“Ini bantuan bentuk komitmen kami untuk tidak hanya memberi waktu sesaat, tapi juga menyelesaikan akar masalah,” tambah Anwar Sadat.
Selain bantuan rumah, Bupati juga memerintahkan Dinas Kesehatan setempat untuk memeriksa kondisi kesehatan Afandi yang mengidap glaukoma (penyakit mata yang merusak saraf penglihatan). Melalui program Universal Health Coverage (UHC) kolaborasi Pemkab dan BPJS Kesehatan.
Pada kesempatan yang sama, Pemkab juga menyampaikan bantuan sembako kepada 10 kepala keluarga (KK) korban angin puting beliung beberapa waktu lalu. Bantuan ini merupakan bagian dari respon cepat pemerintah terhadap berbagai masalah sosial yang muncul di masyarakat.